"Langitku" banjir

Senja buram larut, terajut air kepedihan. Dimana damai kemarin?. Sunyi, hanya dingin yang tersisa. Pintaku Tuhan…., Esok hari bermandi cahaya bukan jubah gulita penyebar bencana. Langitan, akhir 1428 H. * Nunggu banjir surut dan tahun baru Islam 1429...

Pamitan (lirik-versi jawa)

Lirik ini adalah versi jawa yang kemudian oleh mendiang Bruri M. Dirubah ke bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Judul : Pamitan. Lilanono pamit mulih Pesti kulo yen dudu jodone Mugo enggal antuk sulih Wongkan biso ngladeni slirane Pancen abot njeruning ati...

Duh……

Bulan perlu tiga puluh hari Tuk tunjukkan keindahannya. Tapi Engkau, tiap saat terukir bukti “keelokan” Mu. Luar batang, Jakarta 2007

kemana…??

Sepotong senyum Terselip kepingan cinta. Berpendar Kejar-kejaran dalam gulita. Takjub, terlena pelukan cahaya. Dan Sungginganmu yang selalu kutunggu Memudar Hilang bersama bayu Hambar Tiada yang tersisa Bahkan...

Jangan mentang-mentang…..

Bagaimanapun wujud Tiada hak kita mencela Ingat….! Semakin mencela Kita akan terseret arusnya Semakin benci Akan bersanding dalam satu sekoci Manusia hanya sekedar menjalani Kelahiran, jodoh, rezeki dan kematian Bagian yang pasti Kewajiban cuma berusaha Hasil, tiada...

Pin It on Pinterest