Siang itu, pertengahan musim kemarau. Dengan congkak surya menumpahkan seluruh sinarnya “membasahi†semesta. Panas dan gerah.
Pukul 12.00 WIB, para santri duduk berbaris dengan rapi menunggu sholat jama’ah. “Teng….!â€, suara lonceng bertalu di kejauhan sebagai tanda bahwa jama’ah sebentar lagi akan didirikan. Tertib, teratur mereka maju ke depan mengisi shof / barisan yang masih kosong.
Semenit berlalu “kok belum ada yang membaca iqomah (tanda mulai jama’ah),?†gumanku. “Ayo, rapikan barisannya, jangan sampai ada shof yang kosong..!†terdengar suara yang sangat kukenal, aku yakin itu suara pak Yai. Penasaran, aku menoleh ke belakang. Benar, ternyata Beliau sedang ngobraki santri yang terlambat, bukannya langsung ke depan untuk ngimami (menjadi imam sholat).
Terlihat di kejauhan beberapa santri berlari kencang, seperti dikejar setan. Karena takut ketinggalan jama’ah Dhuhur. “Ayo cepat, piye (bagaimana. jw) kok telat..!†suara pak Yai, pelan tapi berwibawa. Doel, salah satu santri yang telat, walau masih ngos-ngosan dengan sigap masuk dalam barisan yang masih kosong. Sejurus kemudian terdengar suara Doel yang mantap dan tegas melafadzkan takbir “Allohu Akbar..!.†Aku dan teman-teman hanya melirik penuh tanya. Tiba-tiba, “blok..!.†sorban putih melayang ke pundak si Doel. Ia tetap sholat, mengira hal tersebut perbuatan iseng kawan-kawan. Dan…, “Cung. Kowe (sholat) manut (imam) sopo..?.â€* oh, ternyata itu sorban pak Yai. Spontan Ia membatalkan sholat, ketika sadar bahwa jama’ah belum dimulai, dan Beliau masih di belakang menata dan ngobraki anak-anak yang terlambat. “Olalah Doel, ma’mum itu takbir setelah Imam bukan sebaliknya….â€kataku lirih, takut kedengaran Yai.â€apa kamu mau jadi Imam..??.†imbuh yang lain. Doel hanya bisa cengar-cengir
true storyÂ
* kamus
1. Cung = panggilan sayang kepada anak.
2. kowe = kamu
3. manut = ikut
4. sopo = siapa
Assalamualaikum……
heee….. lucu banget… ternyata anak-anak santri takut juga kalau ketinggalan sholat berjamaah…!!!
takut kena cukur brur!! ^_^