Suasana di Dusun Sawunggaling, Desa Bagorkulon, Kecamatan Bagor mendadak ramai. Itu setelah salah satu warga dusun setempat menemukan seekor ular Sanca dengan panjang sekitar 4 meter dan berat 0,5 kwintal, Selasa malam, (27/01/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.
Nodo, (60) orang pertama yang mengetahui ular raksasa tersebut saat sedang ngecek kondisi air Sungai Widas di belakang rumahnya. Setiap turun hujan deras, sungai berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya itu, airnya selalu meluap hingga ke rumah-rumah warga. Seingatnya, sudah tiga kali keluar masuk rumah menuju pinggir sungai sejak hujan turun mulai sekitar pukul 16.00 WIB, malam itu. Kebiasaan melihat kondisi air sungai saat hujan terun juga dilakukan beberapa warga lainnya yang sama-sama rumahnya dekat dengan bibir Sungai Widas itu. Ketika air mulai meluap ke lahan-lahan warga, mereka berbondong-bondong mencari ikan dengan cara distrum. “Orang sini kalau air sungai sudah mulai naik, banyak yang nyerum (cari ikan,Red),” ujar Nodo.
Betapa kaget Nodo melihat seekor ular besar berada tepat di depan pintu kandang ternak angsanya yang berdada di belakang rumahnya. Hanya, ular yang terus bergerak-gerak lamban tersebut tidak langsung ditangkap. Melainkan, ia teriak-teriak minta tolong beberapa warga lain yang kebetulan sedang mencari ikan. Kontan, mereka berbondong-bondong mendekati ular tersebut yang diduga hendak memangsa menthok yang ada dalam kandang. Salah satu warga, lantas menyodorkan dua ujung stik beraliran listrik. Seketika ular tersebut menggeliat dan lemas terkena sengatan alat pencari ikan itu.
“Langsung bisa ditangkap ramai-ramai, karena sudah lemas,” katanya. Untuk bisa memindahkan seekor ular sanca tersebut, sedikitnya dibutuhkan lima orang. Ular yang sudah lemas dibawa ke balai dusun dan dimasukkan dalam kerangkeng dengan kepala dibungkus kaos kaki. Kontan, ular berkulit kuning keemasan itu menjadi tontonan warga.
Menurut Nodo, penemuan ular Sanca juga pernah terjadi dua tahun silam. Kejadian juga sama, bertepatan saat hujan deras dan air sungai mulai meluap ke rumah-rumah warga. Bahkan, saat itu warga berhasil menangkap dua ekor sekaligus. Saat ditangkap, kedua ular bersembunyi dalam lorong jembatan.
“Pernah ditangkap dua ekor, yang satunya dijual, satunya lagi lepas,” ucapnya. Sebenarnya, lanjut Nodo, kecurigaan warga Dusun Sawunggaling mulai muncul sejak sebulan terakhir. Itu setelah banyak angsa dan ayam milik warga hilang. Sama halnya dua tahun silam, sebelum warga menangkap dua ular Sanca, juga mengaku banyak ternak angsa dan ayamnya hilang.
“Dulu juga begitu, sebelum ditangkap, banyak menthok dan ayam yang hilang, mungkin dimakan ular itu,” tegasnya. Kendati diduga telah meresahkan warga, lantaran banyak angsa dan ayam hilang dimakan ular tersebut, namun Nodo tidak berniat untuk menjualnya. Bahkan, rencanaya, ular itu tetap dipelihara meski harus mengeluarkan biaya perawatan
Sumber :Â anjukzone
jangan2 itu salah satu ular yang dilepas yang dulu pernah ketangkep? ngeri juga lhat ular segede itu
bisa jadi mbak, karena sebelumnya kan udah nangkep dua ular yang satu dilepas.